IHRAM.CO.ID, MOSKOW — Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan telah menolak rencana dari Kementerian Pertahanan di negaranya untuk mengadakan latihan militer di Laut Hitam. Sebelumnya, rencana ini diajukan sebagai tanggapan atas aktivitas NATO di wilayah perairan tersebut.
Rusia telah mengajukan keberatan atas aktivitas militer yang diadakan oleh NATO di Laut Hitam. Dalam sebuah pernyataan, negara itu mengatakan bahwa terdapat kegiatan dari pesawat mata-mata milik negara-negara anggota aliansi tersebut, termasuk adanya penerbangan yang memuat bahan peledak, serta kehadiran dua kapal perang Amerika Serikat (AS).
Beberapa kegiatan militer dilaporkan berlangsung di sekitar Crimea. Ketegangan tinggi telah terjadi, di mana pejabat AS mengatakan militer Rusia telah mengadakan pembangunan di wilayah dekat Ukraina. Selain itu, terdapat masalah arus migran diantara Belarus dan Uni Eropa (UE).
Meski demikian, Putin mengatakan tidak ingin memperburuk situasi ketegangan di Laut Hitam. Karena itu, ia merasa akan lebih bijaksana dengan menghentikan rencana latihan militer Rusia di wilayah tersebut.
“Kementerian Pertahanan kami menyarankan untuk mengadakan latihan yang tidak terjadwal di wilayah Laut Hitam, tetapi saya tidak berpikir itu bijaksana, dan tidak perlu memperburuk situasi di sana lebih jauh lagi,” ujar Putin dałam sebuah pernyataan, dilansir CGTN, Senin (15/11).
Karena itu, Putin mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia membatasi tindakannya untuk mengawal pesawat dan kapal NATO. Sebelumnya, AS mengatakan kapal perangnya berada di Laut Hitam untuk meningkatkan kerja sama dengan sekutu NATO di wilayah tersebut. Amerika dan sekutu di aliansi tersebut saat ini diketahui telah melakukan latihan militer yang tidak terjadwal.
“Saya ingin menekankan bahwa itu tidak terjadwal, latihan di Laut Hitam. Ini adalah tantangan berat bagi kami,” jelas Putin.