Selasa 16 Nov 2021 11:28 WIB

Afrika Selatan Kekurangan Donasi Transplantasi Organ

Afrika Selatan merupakan salah satu pemimpin global di bidang transplantasi organ

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Transplantasi organ.
Foto: Reuters
Transplantasi organ.

IHRAM.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan saat ini tengah menyaksikan peningkatan kematian pasien yang sangat membutuhkan transplantasi organ. Yayasan Donor Organ di negara itu menyebut, kondisi memprihatinkan ini kurang lebihnya disebabkan oleh Covid-19.

“Jumlah transplantasi yang dilakukan menurun drastis, dan akibatnya, banyak pasien yang tengah menunggu transplantasi meninggal dunia,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan email, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (16/11).

Baca Juga

Yayasan tersebut mengatakan, sebagai akibat dari risiko tinggi infeksi dan penularan Covid-19, saat ini banyak donasi terkait langsung dihentikan. Tak hanya itu, negara tersebut juga menyaksikan pengurangan lebih dari 50 persen dari donor yang meninggal, sejak wabah pandemi ini.

Tak hanya itu, Yayasan Donor Organ ini juga mengatakan selama puncak pandemi, banyak pasien yang menderita virus dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Kondisi tersebut membuat tempat tidur ICU sulit tersedia untuk transplantasi atau pemulihan organ, setelah proses transplantasi dilakukan.

Akses menuju rumah sakit juga mengalami keterbatasan, sehingga hampir tidak mungkin bagi para profesional medis merujuk calon donor dan mendapatkan persetujuan dari keluarga terdekat mereka.

Yayasan mengatakan, situasi ini terjadi karena keharusan isolasi dan protokol perlindungan yang membatasi pergerakan, yang ditempatkan selama pandemi Covid-19 di setiap fasilitas medis.

Afrika Selatan selaku negara adidaya regional juga memiliki jumlah konfirmasi infeksi Covid-19 tertinggi di benua itu. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai angka lebih dari 2,92 juta, dengan hampir 89.500 kematian dilaporkan.

Negara ini semula merupakan salah satu pemimpin global di bidang transplantasi organ. Mereka pun mengeluarkan kampanye atau dorongan bagi masyarakat untuk mendaftar sebagai donor dan membantu menyelamatkan nyawa manusia lainnya, utamanya pada bulan donor organ, Agustus kemarin.

“Baik transplantasi donor hidup maupun yang meninggal telah sangat terpengaruh. Panurunan donor menciptakan hasil negatif yang semakin parah, utamanya bagi pasien yang membutuhkan transplantasi mendesak dan akan meninggal jika tidak segera ditolong,” kata yayasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement