IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan terus mengembangkan sistem digitalisasi demi mempermudah melakukan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jamaah haji. Pengembangan digitalisasi dibahas dalam program kerja Penyusunan Sistem Informasi TeleJamaah dan TelePetugas.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, berharap aplikasi TeleJamaah dan TelePetugas ini dapat memudahkan pekerjaan petugas kesehatan haji dalam mengikuti perkembangan revolusi 4.0. Untuk itu semua petugas kesehatan haji khususnya pegawai di Pusat Kesehatan Haji dapat memahami sistem kerja pada aplikasi ini.
“Setelah ada TeleJamaah ini diharapkan ada perubahan signifikan yaitu digitalisasi layanan dengan revolusi 4.0, sehingga diharapkan seluruh pengelola kesehatan haji terutama di Pusat Kesehatan Haji dapat memahami Aplikasi TeleJamaah dan TelePetugas yang sedang dikembangkan Pusat Kesehatan Haji,” kata Budi melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Selasa (16/11).
Sesuai fitrahnya, teknologi harus memudahkan user dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, kata Budi, cara kerja dari sistem yang dikembangkan ini harus dirancang dapat mengendalikan pekerjaan user melalui jarak jauh.
“Sistem yang dibuat harus bisa dikendalikan dari jarak jauh, dan praktis penggunaannya,” katanya.
Budi mengatakan hal ini dilakukan, agar para petugas kesehatan haji, dalam menjalankan pekerjaannya memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah haji dapat berjalan dengan baik. Sehingga jamaah haji dapat menjalankan ibadahnya dengan tumaninah.
“Sehingga kesehatan jamaah haji terkontrol. Diharapkan seluruh petugas kloter yang mendampingi jamaah menginstall aplikasi TeleJamaah ini sehingga dapat selalu mengontrol kondisi kesehatan jamaah yang ada di kloternya masing-masing,” katanya.
Sementara itu, pengembang Program dan Informasi Tata Usaha Pusat Kesehatan Haji, Arif Budiarto, menjelaskan dalam praktiknya, aplikasi TeleJamaah dan TelePetugas ini merupakan sistem yang saling berkaitan. Menurutnya, apabila aplikasi ini dapat dioprasikan, bisa memantau riwayat kesehatan jamaah haji.
“Aplikasi ini sarat informasi baik mengenai kesehatan Jamaah sendiri, program promotif preventif bagi jamaah haji serta dapat melakukan komunikasi dua arah antara jamaah haji dengan petugas kesehatan haji,” katanya.