Selasa 16 Nov 2021 22:30 WIB

Industri Produk Halal Butuh Riset Berkualitas

Kehadiran halal center di perguruan tinggi merupakan salah satu faktor penting

Rep: Fauziah Mursid, Lida Puspaningtyas,/ Red: Agung Sasongko
Seorang perempuan tengah memeriksa sampel darah di sebuah laboratorium (ilustrasi)
Foto:

Belum lama ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Mastuki mengakui pengembangan industri halal membutuhkan SDM yang mumpuni di semua sektor yang menjadi bagian dari rantai nilai halal.

"Pengembangan ekosistem halal membutuhkan dukungan berbagai pihak. Potensi halal banyak yang belum tergarap maksimal. Di sinilah perguruan tinggi saya harapkan menjadi salah satu agen yang dapat mengoptimalkan perannya dengan fokus pada pengembangan SDM halal," harapnya, menambahkan bahwa universitas adalah mitra potensial kami dalam pengembangan SDM halal.

Selain pendirian program akademik, ujar Mastuki, ada beberapa area fokus yang bisa digarap oleh kampus PTKI. Misalnya, pendirian halal center, penelitian di bidang halal, penyiapan penyelia halal, atau pendampingan usaha mikro kecil (UMK).

"Jaringan NU amat luas mulai dari perguruan tinggi yang berada di bawah struktur NU, pesantren hingga masjid. Dengan dorongan dari PTNU misalnya menyiapkan jasa juru sembelih halal saja, akan sangat membantu penguatan industri halal di tanah air. Apalagi kalau cakupannya diperluas," pintanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Rahardjo mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki berbagai lembaga atau pusat-pusat riset strategis yang berkontribusi pada pengembangan ekonomi syariah nasional, baik dalam bentuk riset ilmiah maupun riset terapan yang dikomersialisasi.

Lembaga atau pusat-pusat riset tersebut berperan aktif serta berada di bawah koordinasi Kementerian Lembaga, universitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-Governmental Organization), maupun pelaku industri. Hingga saat ini, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement