Kamis 18 Nov 2021 13:18 WIB

Bintang-Bintang Hollywood Kecam Pelabelan Teror dari Israel

Lebih dari 100 aktor Hollywood, sutradara film, penulis dan musisi mengkritik Israel

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Aktor AS Mark Ruffalo
Foto: EPA-EFE / STEPHANIE LECOCQ
Aktor AS Mark Ruffalo

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Bintang-bintang hollywood mengecam pelabelan teror oleh Israel terhadap kelompok-kelompok HAM Palestina. Richard Gere, Mark Ruffalo, Tilda Swinton, Susan Sarandon dan Simon Pegg adalah beberapa artis yang menandatangani surat yang menyerukan Israel untuk membatalkan daftar hitam terhadap enam kelompok Palestina.

Dilansir dari Middle East Eye, Kamis (18/11), lebih dari 100 aktor Hollywood, sutradara film, penulis dan musisi pada Rabu (17/11) menandatangani surat terbuka yang mengkritik keputusan Israel untuk menunjuk enam kelompok masyarakat sipil Palestina yang terkemuka sebagai organisasi teroris.

Baca Juga

Surat tersebut menggambarkan langkah baru-baru ini oleh Israel sebagai "serangan belum pernah terjadi sebelumnya dan menyeluruh terhadap pembela hak asasi manusia (HAM) Palestina", dan meminta negara itu untuk membatalkan penunjukkan tersebut.

“Pekerjaan penting dari enam organisasi ini untuk melindungi dan memberdayakan warga Palestina dan meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran berat hak asasi manusia dan rezim apartheid dari diskriminasi rasial yang dilembagakan adalah pekerjaan yang coba diakhiri oleh Israel,” bunyi surat itu.

Penandatangannya termasuk bintang Hollywood Richard Gere, Mark Ruffalo, Tilda Swinton, Susan Sarandon dan Simon Pegg; sutradara Ken Loach, musisi Jarvis Cocker, band Massive Attack, dan penulis Rashid Khalidi dan Naomi Klein.

Ruffalo telah menjadi kritikus vokal Israel dan pendukung hak-hak Palestina. Ruffalo sebelumnya membagikan petisi yang menyerukan para pemimpin internasional untuk menjatuhkan sanksi pada industri utama Israel sampai Palestina diberikan hak-hak sipil penuh dan setara.

Selama serangan Israel di Gaza pada Mei lalu, Sarandon, seorang aktor dan aktivis veteran, berbagi beberapa tweet tentang ketegangan termasuk postingan bahwa Palestina menghadapi kolonialisme pemukim di tangan Israel.

Surat itu adalah yang terbaru dari serangkaian kecaman atas langkah tersebut, mulai dari PBB hingga yayasan filantropi dan kelompok hak asasi hingga anggota parlemen AS.

Pada Oktober, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melabeli enam LSM Palestina yakni, Addameer; Al-Haq, Komite Serikat Pekerja Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisan, Komite Persatuan Perempuan Palestina, dan Pertahanan untuk Anak Internasional Palestina sebagai organisasi teroris.

Israel menuduh kelompok-kelompok itu memiliki hubungan dengan militan, namun langkah itu dikritik secara luas oleh PBB serta kelompok-kelompok hak asasi terkemuka seperti Human Rights Watch dan Amnesty International.

Kemudian dilaporkan dalam penyelidikan oleh Front Line Defenders (FLD) bahwa telepon beberapa orang Palestina yang bekerja untuk kelompok tersebut diretas.

"Ancaman pembalasan itu nyata, dan membahayakan tidak hanya organisasi itu sendiri, tetapi seluruh masyarakat sipil Palestina dan puluhan ribu orang Palestina yang mereka layani setiap hari," kata surat itu.

Surat datang hanya satu hari setelah upaya serupa lebih dari 100 yayasan dan donor filantropi, yang juga menandatangani surat terbuka sebagai solidaritas dengan organisasi masyarakat sipil Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement