IHRAM.CO.ID, RIYADH – Aplikasi Tawakkalna mengumumkan telah menyediakan fitur bagi mereka yang datang dari luar negeri ke Makkah dan Madinah. Melalui fitur tersebut jamaah luar negeri dapat memperoleh izin untuk membeli tiket transportasi untuk layanan haji dan umroh.
Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (18/11), mereka yang ingin mengeluarkan izin dapat mengunjungi aplikasi Tawakkalna dan mengklik Terbitkan Izin' di layanan haji dan umroh, sehingga memilih jenis izin, tanggal, dan hari.
Setelah pemilihan jenis izin, aplikasi akan meminta pemohon izin menentukan titik berkumpul yang dia inginkan dan kota tempat dia datang ke Kerajaan. Kemudian izin akan diterbitkan dan ditinjau setelah mengklik "Terbitkan Izin".
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umroh mengumumkan peluncuran layanan baru yang memungkinkan jamaah haji luar negeri mendapatkan izin umroh dan sholat di Masjidil Haram, serta untuk mengunjungi Masjid Nabawi melalui Aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna.
Tentu saja, mereka harus sudah mendapatkan dosis lengkap suntikan vaksin virus corona. Selain itu, kerajaan juga tetap mewajibkan para jamaah umroh untuk mematuhi jaga jarak dan memakai masker, meskipun pelonggaran telah dilakukan di negara itu.
Kementerian Haji dan Umroh memperkenalkan layanan tersebut dalam kemitraannya bersama Saudi Data & Artificial Intelligence Authority (SDAIA).
Dilansir di The National News, Senin (15/11), jamaah luar negeri kini dapat menggunakan Aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna untuk memesan perjalanan umroh dan mengunjungi kedua masjid tersebut.
Bagi Muslim yang ingin mengajukan izin harus terlebih dahulu mendaftar di platform Arab Saudi, Quddum, untuk dapat menggunakan Eatmarna dan Tawakkalna. Kedua aplikasi ini disarankan diunduh di ponsel mereka sebelum datang ke Kerajaan.
Terbaru, semua bandara di Kerajaan telah beroperasi dengan kapasitas penuh, mengikuti langkah-langkah baru dari otoritas penerbangan sipil Arab Saudi pada awal Oktober.
Arab Saudi juga telah membuka umroh untuk peziarah asing yang divaksinasi pada Agustus lalu, 18 bulan setelah kerajaan menutup perbatasannya karena pandemi.
Jamaah diharuskan menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan izin atas permintaan mereka melaksanakan umroh . Masjidil Haram sendiri telah dibuka dengan kapasitas penuh pada bulan Oktober, ketika Arab Saudi melonggarkan langkah-langkah Covid-19.
Kerajaan menghapus persyaratan memakai masker dan mematuhi jarak sosial di ruang terbuka, setelah penurunan jumlah infeksi Covid-19. Namun, peziarah masih diminta memakai masker dan melakukan reservasi, untuk memverifikasi status kekebalan mereka di pintu masuk Dua Masjid Suci.
Sumber: saudigazette, thenationalnews