Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan datangnya gelombang baru Covid-19. Sekitar 80 persen penduduk di Inggris telah menerima vaksinasi lengkap. Tetapi peluncuran suntikan booster sangat lambat. Sejauh ini hanya sekitar seperempat orang dari total populasi yang memenuhi syarat untuk menerima dosis ketiga.
Pemerintah Inggris mengambil pendekatan yang lebih konservatif untuk suntikan penguat. Sementara jumlah kasus harian tetap tinggi, kematian dan rawat inap perlahan-lahan turun. Inggris saat ini hanya menyarankan suntikan ketiga kepada mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Johnson mengatakan kepada warga Inggris bahwa, hal terpenting yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan Natal adalah mendapatkan suntikan booster atau mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
"Kami belum tahu sejauh mana gelombang baru ini akan berdampak. Tetapi sejarah menunjukkan bahwa kita tidak boleh berpuas diri," kata Johnson.
Inggris mencatat kasus harian sangat tinggi, yaitu rata-rata sekitar 40 ribu kasus. Pemerintah Inggris menggantungkan harapannya untuk memperluas program booster demi menyelamatkan liburan Natal dan Tahun Baru
"Selama Natal, kita pasti akan memiliki jumlah pasien Covid-19 yang tinggi di ICU. Jika semua ingin memiliki Natal yang bebas (dari Covid-19), kita perlu banyak berinvestasi sekarang dan tidak dalam satu, dua atau tiga atau empat minggu. Salah satunya adalah suntikan booster dan yang kedua adalah meyakinkan warga untuk divaksinasi," ujar Presiden Masyarakat Pengobatan Intensif Perawatan Jerman, Christian Karagiannidis
Pada Kamis (18/11), komite penasihat vaksin Jerman merekomendasikan suntikan booster untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun.