Jumat 19 Nov 2021 18:59 WIB

Tomohon Jadi Kota Toleransi

Wapres meresmikan pencanangan Kota Tomohon sebagai Kota Toleransi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Toleransi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Toleransi (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan pencanangan Kota Tomohon sebagai Kota Toleransi di sela membuka Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional Forum Komunikasi Umat Beragama ke-6 se-Indonesia, Jumat (19/11). Peresmian itu dilakukan usai Wapres membuka Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional ke-VI FKUB di Hotel Sutan Raja Minahasa Utara.

Dalam sambutannya, Wapres mengapresiasi Asosiasi FKUB Indonesia dan FKUB Sulawesi Utara serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang telah memfasilitasi penyelenggaraan rangkaian kegiatan acara ini. Menurut Wapres, kegiatan ini penting sebagai forum penguatan FKUB dan saling tukar pengalaman dan informasi antar FKUB tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat makin memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan sekaligus memberikan inspirasi bagi kerukunan umat beragama di dunia," kata Wapres dalam rilis yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (19/11).

Wapres mengingatkan masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, dari berbagai latar belakang agama, suku, adat dan budaya. Karena itu, kemajemukan ini harus terus dijaga dan diteruskan oleh generasi saat ini maupun mendatang.

Sebab, menjaga kemajemukan dan kerukunan antarumat beragama ini merupakan unsur utama bagi terciptanya kerukunan nasional.

"Kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus senantiasa kita jaga dan kita pelihara," katanya.

Karena itu, Wapres mengatakan majelis-majelis agama bersama pemerintah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang memiliki tugas menjaga kerukunan antar umat beragama, baik dalam bentuk dialog maupun mediasi untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan perselisihan. Wapres juga meminta agar semua pihak terus merawat kerukunan antarumat beragama dan kerukunan nasional.

“Sikap-sikap positif harus kita rawat, kita jaga, kita pelihara demi tetap berlangsungnya keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia, yang harus kita wariskan kepada generasi sesudah kita, khususnya kalangan milenial, generasi Z dan generasi yang lebih belia lagi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement