IHRAM.CO.ID, LONDON -- Salman Butt, dituduh oleh pemerintah Inggris sebagai pengkhutbah ekstremis pada 2015 lalu. Enam tahun kemudian, pemerintah Inggris meminta maaf atas tuduhan tersebut.
Butt, yang bekerja sebagai pemimpin redaksi situs web Islam21c, menilai tuduhan ekstremis terhadap dirinya memang bermasalah. Dia mengatakan, melabeli sesuatu sebagai ekstremis adalah filosofi kebodohan dan kesukuan.
"Masalah pada kata ekstremisme adalah tidak memiliki objektivitas. Dan itu hanya istilah yang tidak berarti sekarang, dan inilah yang telah kami pelajari selama enam tahun terakhir," kata Butt, dilansir dari Anadolu Agency, Ahad (21/11).
Pada hari ketika pertama kali melihat namanya dicap sebagai ekstremis bersama nama-nama yang lain, Butt awalnya mengira ada kesalahan dalam pemasangan foto dan ada orang lain yang memiliki kesamaan nama dengannya.
"Saya pikir mungkin itu orang lain dengan nama yang sama. Dan saya baru menyadari, mereka ternyata lebih dulu menggunakan foto saya, hanya foto saya, dan itu mengacu ke saya. Benar-benar mengejutkan," tambahnya.