Senin 22 Nov 2021 13:07 WIB

Kemenag Evaluasi Program Beasiswa Santri

Evaluasi diharapkan munculkan banyak masukan terkait pengelolaan PBSB

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Beasiswa (ilustrasi)
Foto: PxHere
Beasiswa (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama melakukan evaluasi pelaksanaan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Rapat evaluasi ini berlangsung di Bali, 19 - 21 Nopember 2021.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan PBSB telah berjalan sejak 2005. Untuk itu, perlu evaluasi agar afirmasi bagi para santri mengakses jenjang pendidikan tinggi berkualitas ini semakin baik.

Baca Juga

PBSB diharapkan tidak sekedar menjadikan santri kuat pada dirinya, tetapi juga memiliki kekuatan untuk menyebarkan maslahat dan manfaat bagi lingkungannya.

"Karena itu, kita perlu merancang skema yang menghadirkan model pendidikan tersistematis dan lebih mengena bagi mereka agar semakin berdaya, menjadi insan-insan yang unggul dalam menghadapi kehidupan yang lebih luas," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (22/11).

 

Mereka, lanjut dia, adalah santri-santri yang luar biasa dan perlu diantar menjadi kader-kader bangsa yang bermartabat. Sejarah mencatat santri senantiasa berada di barisan utama dalam mengawal setiap jejak bangsa ini.

Kalangan santri kerap tampil menjadi pemimpin dalam kelompok-kelompok masyarakat, baik secara informal maupun formal. Begitupun dalam struktur kenegaraan, santri terbukti mampu mengisi posisi-posisi kepemimpinan dari pusat hingga daerah.

Para santri adalah orang-orang yang tampil dalam setiap dinamika. Mereka bukan insan-insan yang berada di pojok-pojok peradaban atau di sudut-sudut kemajuan, melainkan senantiasa berada pada poros pembangunan peradaban bangsa.

"Mereka adalah pengawal banyak hal bagi bangsa ini melalui pendekatan-pendekatan keagamaan dengan bingkainya rahmatan lil'alamin," lanjutnya.

Ramdhani lantas berharap Perguruan Tinggi yang menjadi mitra PBSB dapat menambah kuota penerimaan mahasiswa jalur tersebut, terutama pada program studi futuristik dan unggulan. Hal ini demi mempersiapkan para santri agar siap menghadapi setiap tantangan ke depan.

Tak hanya itu, ia juga menekankan bidang studi yang menjadi inti atau 'core' utama kalangan santri tidak boleh ditinggalkan. Misalnya, jurusan teologi atau ushuluddin.

"Saya sepakat harus ada santri yang mendalami program studi tersebut, dan sebagian harus mulai masuk ke studi-studi yang memang saat ini menjadi poros dan pengantar kemajuan bangsa," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement