Senin 22 Nov 2021 17:52 WIB

Kontroversi Soal Tanah Masjid Ayodhya di India

Swami Nishchalananda sebut Tanah Masjid Ayodhya akan menjadi mini-Pakistan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Rancangan Masjid  di Dhannipur, Ayodhya, India.
Foto: Indianexpress.com
Rancangan Masjid di Dhannipur, Ayodhya, India.

IHRAM.CO.ID, AYODHYA -- Shankaracharya of Puri, Swami Nishchalananda, telah mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Ia mengatakan tanah yang diamanatkan kepada Dewan Wakaf Sunni untuk membangun masjid, akan segera berubah menjadi pusat 'Pakistan'.

Setelah memberi hormat kepada Ram Lalla Sabtu (20/11) malam, peramal Puri ini berkata, pembangunan masjid lain sebagai pengganti masjid Babri ini akan berubah menjadi mini-Pakistan.

Baca Juga

"Jika keputusan pengadilan serupa diberikan untuk tempat-tempat suci yang disengketakan di Kashi dan Mathura, dua pusat Pakistan lainnya akan muncul di negara itu,” kata dia dikutip di Times of India, Senin (22/11).

Shankracharya sendiri telah mengajukan keberatan untuk menyerahkan lahan seluas 5 acre atau 20.234,3 meter persegi kepada Muslim, yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dalam keputusan Ayodhya.

“Muslim akan membangun masjid agung di Ayodhya, yang akan menjadi pusat aktivitas anti-nasional oleh mereka yang setia kepada Pakistan,” lanjutnya.

Menanggapi pernyataan Shankracharya, sekretaris IICF Athar Husain mengatakan pernyataan tersebut dapat memicu kebencian terhadap sebuah komunitas.

"Jika dia mengatakan hal tersebut, itu sangat disayangkan. Saya tidak akan mengomentari Shankaracharya karena Islam mengajarkan kita untuk menghormati pemimpin agama,” ujarnya.

Di sisi lain, Imam Kepala Kuil Ramjanmabhoomi, Acharya Satyendra Das, menyebut apa yang dikatakan Swami Nishchalananda merupakan sebuah pendapat pribadi.

“Ini adalah pandangan pribadi Puri Shankaracharya. Mahkamah Agung telah memberikan tanah untuk kuil Ram dan untuk masjid. Tidak ada perselisihan yang tersisa di Ayodhya," kata dia.

Perwalian masjid yang dibentuk oleh Dewan Wakaf Sunni (Yayasan Budaya Indo-Islam) telah membuat cetak biru untuk membangun sebuah masjid. Di lahan luas tersebut, juga akan dibangun rumah sakit amal dengan 300 tempat tidur, dapur umum dan pusat penelitian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement