Senin 22 Nov 2021 17:59 WIB

RMI-NU Anugerahkan Kapolda Metro Tokoh Moderasi Beragama

Kapolda Metro dinilai berhasil membuat kehidupan beragama di Jakarta harmonis

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rabithah Ma'ahid Islamiyah/Asosiasi Pesantren NU (RMI-NU) DKI Jakarta menganugerahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran sebagai tokoh moderasi beragama dan kebangsaan. Hal ini disampaikan saat RMI-NU melakukan silaturrahim ke Polda Metro Jaya, Senin (22/11).  

Peserta silaturrahim dari RMI-NU DKI Jakarta berjumlah 28 orang terdiri atas pengurus wilayah, pengurus cabang dan beberapa pengasuh atau pengurus pesantren se-DKI Jakarta.

Baca Juga

“Tujuan silaturrahim ini sebagai bentuk dukungan RMI-NU DKI Jakarta kepada Bapak Muhammad Fadil Imran yang selama beliau menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya telah berhasil membuat kehidupan sosial keagamaan di DKI Jakarta menjadi harmonis, damai, sejuk, dan moderat," ujar Ketua PW RMI-NU DKI Jakarta, Ustaz Rakhmad Zailani Kiki dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/11).

Pria yang akrab disapa Ustaz Kiki ini mengatakan, sebelum Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Metro, kehidupan sosial keagamaan di DKI sempat panas dan hampir mengalami disintegrasi sosial oleh ulah kelompok-kelompok intoleran yang memaksakan kepentingannya atas nama agama atau ideologi keagamaan tertentu yang merongrong persatuan bangsa dan NKRI.

"Sehingga RMI-NU DKI Jakarta menganugerahkan kepada beliau sebagai tokoh moderasi beragama dan kebangsaan” ucap Ustaz Kiki

Menurut dia, kinerja Fadil Imran beserta jajarannya telah memberikan pengaruh yang besar dan menjadi motivasi bagi ormas-ormas Islam, seperti RMI-NU DKI Jakarta, untuk lebih giat dalam memperkuat moderasi beragama dan kebangsaan melalui pesantren dan juga majelis taklim.

Sementara itu, Fadil Imran dalam sambutannya berharap agar RMI-NU DKI tidak memutus tali silaturahim, karena silaturrahim adalah perintah agama. Menurut dia, ulama dan umara harus terus selalu bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.

Dia pun menyambut baik silaturrahim dari RMI-NU DKI Jakarta dan memerintahkan agar kapolsek-kapolsek untuk berkunjung ke pesantren-pesantren NU yang ada di wilayahnya.  

"Untuk moderasi beragama, orang NU tidak usah diragukan lagi, sudah moderat. Punya ajaran dari KH Hasyim Asy'ari hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian dari iman, dan juga punya lagu Yalal Wathon. Namun masalah yang perlu diperhatikan juga adalah narkoba, tawuran yang ini merupakan penyakit yang selalu terjadi dan harus diselesaikan," kata Fadil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement