IHRAM.CO.ID, Dosen senior dan sarjana Islam di Institut Islam Toronto , Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty mengatakan berdoa adalah konsep Islam tentang tawakal kepada Allah SWT.
"Kita tidak diperbolehkan untuk menunjuk kepada Allah seolah-olah Dia berada di setiap arah yang gamblang,"ujar dia dilansir aboutislam, Senin (22/11).
Oleh karena itu Rasulullah SAW melarang perbuatan tersebut. Tetapi jika seseorang, tidak menyadari larangan ini, melakukannya dengan tidak sengaja, dia dimaafkan, karena Allah tidak akan meminta pertanggungjawaban umat Nya untuk kesalahan dan pelanggaran yang tidak disengaja.
Namun, kesalahan apa pun yang telah dilakukan di masa lalu, tetap harus mohon ampun kepada Allah, Dia Maha Pengampun jika dengan tulus bertobat kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 104,
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang?
Dalam shalat, umat Islam diperintahkan untuk melihat ke tempat meletakkan dahi atau tempat sujud. Ini karena fakta bahwa postur seperti itu paling kondusif untuk perasaan kerendahan hati yang sejati saat berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Itu juga dapat membantu untuk lebih fokus dalam doa.