Berbagi menjadi ciri kehidupan komunitas Arab sebagaimana tercermin dalam karya berbagai organisasi seperti Majlis-e-Sabeel Al Khair, Baitul Maal, Barkas dan Asosiasi Kesejahteraan. Namun, melakukan pemakaman di bagian lain Hyderabad adalah urusan yang mahal karena seseorang harus membayar harga yang mahal untuk sebidang tanah, sedangkan di Barkas semuanya gratis berkat Majlis-e-Sabeel Al Khair.
"Begitu kami menerima informasi tentang kematian seseorang, relawan kami mengambil alih semua pengaturan pemakaman dan anggota keluarga tidak perlu khawatir tentang apa pun. Kami bahkan memiliki Qabrastan Party (pesta kuburan) atau kelompok sukarelawan yang menggali kuburan secara gratis. Ini telah menjadi tradisi selama beberapa dekade," kata Aseeri.
Ahmad Ba Wazeer, menikmati kelinci paginya setiap hari di Restoran Hadrami, bernostalgia dengan masa lalu. "Sebelumnya ada lebih banyak cinta, kasih sayang dan keramahan dan lebih banyak orang yang dulu terlihat dalam pakaian Arab dan tradisional seperti lungi dan kemeja, rumaal (handuk) di bahu. Ini sangat berbeda dari budaya lokal lainnya yang memberikan sentuhan berbeda. ke Barka," kata Ba Wazeer.
Mengingat masa kecilnya, Ba Wazeer, di awal 60-an, mengatakan, "Kami dulu mendapatkan uang saku hanya dengan memetik buah yang tergantung di pohon di luar rumah. Kelinci ini, yang sekarang berharga Rs70 per piring, harganya hanya beberapa sen pada masa itu.."
Restoran Hadrami, dimulai hampir seabad yang lalu oleh kakek Qaiser Haftoor, adalah tujuan populer untuk variasi unik kelinci Arab - manis dan asin. “Ini seperti simbol Barkas. Kunjungan ke Barkas tidak akan lengkap tanpa mencicipi hidangan kami,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
