Rabu 24 Nov 2021 16:30 WIB

Taman Nasional Daud dan Narasi Singkirkan Warga Palestina

Israel memiliki rencana untuk menarik lebih banyak turis dari Uni Emirat Arab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Bendera Israel
Foto:

Penduduk setempat mengatakan, taman itu memberikan alasan untuk membuat orang Palestina menjadi orang luar di kota mereka sendiri dan secara implisit membenarkan penggusuran mereka.

"Mereka seharusnya tidak mengunjungi tempat di mana sejarah dipalsukan, dan mereka tidak boleh melegitimasi para pemukim," kata Awadallah al-Mukhtar, 57 tahun, yang berdiri di luar rumahnya di jalan utama lingkungan Wadi Hilweh di mana taman itu berada.

Bagi sebagian warga Palestina di Wadi Hilweh, jika warga UEA mengunjungi taman pemukim, itu akan menjadi pengkhianatan, memperdalam luka yang dirasakan banyak orang Uni Emirat Arab yang disebabkan oleh normalisasi hubungan dengan Israel.

Perjanjian tersebut membalikkan formula tradisional yang menyatakan bahwa negara-negara Arab akan menormalkan hubungan dengan Israel hanya jika Israel mengakhiri pendudukannya atas tanah yang direbut selama perang 1967, termasuk Yerusalem Timur.

Di beberapa lingkungan Yerusalem Timur, keadaan sekarang terlihat sangat suram bagi warga Palestina. Pemukim bertujuan untuk melanggar batas dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut gerakan Peace Now yang dovish. Di lingkungan Batn al-Hawa, berjalan kaki singkat dari Wadi Hilweh, 78 keluarga Palestina menghadapi kemungkinan penggusuran untuk memberi jalan bagi pemukim dengan alasan bahwa properti mereka dimiliki oleh orang Yahudi lebih dari seabad yang lalu.

Sementara itu, di Tepi Barat, aktivitas pemukiman berjalan dengan cepat, dengan perluasan pemukiman jauh di jantung wilayah di mana orang-orang Palestina berharap untuk mendirikan negara masa depan mereka. UEA, meski secara resmi mendukung negara Palestina, belum bergabung dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam mengutuk aktivitas pemukiman, yang sebagian besar masyarakat internasional anggap ilegal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement