Berdasarkan artikel yang dimuat oleh media lokal, Tolo News, meski telah mengunjungi sejumlah negara, ada hasil yang bertentangan dengan harapan mereka. Pengakuan pemerintah Imarah Islam tidak pernah dibahas dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan tersebut terutama berfokus dan menekankan pada sejumlah topik umum, seperti pemerintahan inklusif, hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, hak pendidikan dan pekerjaan untuk perempuan maupun anak perempuan Afghanistan, serta tanah Afghanistan yang tidak digunakan sebagai platform untuk pemberontakan/terorisme.
"Kebijakan diplomatik dan luar negeri Imarah Islam terbatas pada beberapa negara tetangga dan regional selama seratus hari. Negara-negara sedang menunggu untuk melihat apakah Taliban akan memenuhi apa pun yang mereka lakukan sebelumnya atau tidak," kata mantan penasihat untuk Kementerian Luar Negeri, Fakhruddin Qarizada.
Saat ini, dilaporkan ada sebelas negara, termasuk Iran, Pakistan, Cina, Rusia, Turki, Qatar, Uzbekistan, Turkmenistan, Kazakhstan, Kirgistan, Italia dan Uni Emirat Arab, yang telah membuka kedutaan di Afghanistan.