“Kami percaya bahwa ini akan menjadi situs menyelam yang unik dan mampu menarik lebih banyak dari 7 juta wisatawan selam di seluruh dunia. Untuk non-penyelam, kami mencari cara lain untuk mengakses situs melalui kapal selam dan perahu berlantai kaca serta mengunjungi museum untuk melihat artefak yang dilestarikan dan ditampilkan,” kata Slage.
Bangkai kapal dan museum terkait akan berkontribusi pada posisi Arab Saudi sebagai pusat budaya yang penting. Menurut UNESCO, 60 persen pilihan pengunjung di destinasi dipengaruhi oleh memiliki aset warisan, kata Slage.
“Oleh karena itu, kami percaya bahwa dengan mengembangkan aksesibilitas ke situs peninggalan sejarah, terutama kapal karam yang menjadi pertama di Saudi, kami akan dapat menarik jumlah pengunjung yang jauh lebih tinggi.”