IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Banyak penderitaan yang mesti dialami oleh orang yang mengikuti dakwah Nabi Muhammad Saw di Makkah dan Madinah.
"Kaum Muslimin di luar budak-budak itu, dipukuli dan dihina dengan berbagai cara," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Selain para budak yang mengalami siksa, Nabi Muhammad Saw juga mengalami gangguan-gangguan yang menyakitkan. Padahal Nabi Muhammad sudah dilindungi oleh Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib.
Husen Haekal mengatakan, di antara orang yang gemar mengganggu Nabi Muhammad adalah, Umm Jamil, isteri Abu Jahal. Dia seringkali melemparkan najis ke depan rumah Nabi.
"Tetapi Nabi Muhammad hanya membuangnya saja," katanya.
Pada waktu sembayang, Abu Jahl melemparinya dengan isi perut kambing yang sudah disembelih untuk sesajen kepada berhala-berhala. Nabi pun hanya pulang ke rumah dan meminta kepada putrinya yakni Fatimah mencucikan baju tersebut.
"Ditambah lagi, di samping semua itu, kaum Muslimin harus menerima kata-kata biadab dan keji kemana saja mereka pergi," katanya.
Menurut Husen Haekal, sudah cukup lama hal serupa itu terjadi. Tetapi kaum Muslimin justru tambah teguh agamanya. Husen mengatakan, periode yang telah dilalui dalam hidup Nabi Muhammad adalah perioda yang paling dahsyat yang pernah dialami oleh sejarah umat manusia.
"Mereka bukanlah orang-orang yang menuntut harta kekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang-orang yang menuntut kebenaran serta keyakinannya akan kebenaran itu," katanya.