IHRAM.CO.ID, KABUL – Taliban mengklaim telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan Australia Cpharm yang ingin mendirikan pusat pemrosesan ganja di Afghanistan. “Sebuah kontrak telah ditandatangani dan proyek tersebut akan berjalan dalam beberapa hari,” kata Direktur Pers Taliban Qari Saeed Khosty.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh perusahaan Australia. Mereka mengaku kepada Reuters tidak memiliki kesepakatan apa pun yang dibuat dengan Taliban. Menurut Kantor Berita Pajhwok, wakil menteri narkotika Afghanistan dilaporkan bertemu dengan perwakilan perusahaan pada Selasa yang menjanjikan investasi 450 juta dolar Amerika untuk proyek tersebut.
Cpharm tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Al Arabiya English, tetapi publik membantah klaim tersebut. Khosty mengatakan perusahaan yang memproduksi krim obat ganja akan diberikan akses ke ribuan hektare tanaman ganja Afghanistan.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (25/11), setelah menguasai Afghanistan pada bulan Agustus, Taliban bersumpah untuk menindak produksi ganja di negara itu. Gubernur Taliban di Kandahar Yussef Wafa mengatakan pada Oktober bahwa Taliban telah menangkap pengguna narkoba dan tidak akan membiarkan petani menanam ganja atau opium.
Namun, para petani melaporkan tidak melihat perubahan nyata dalam sikap Taliban terhadap mereka. Ganja dan tanaman opium dikenal sebagai sumber pendapatan yang signifikan bagi kelompok garis keras ketika beroperasi sebagai pemberontakan di bawah pendudukan pimpinan AS di Afghanistan.