IHRAM.CO.ID, RABAT -- Ketua Asosiasi Pers Maroko Nasional, Abdullah Al-Bakali, mengutuk kunjungan delegasi jurnalis Maroko ke Israel. Dia mengatakan, kunjungan delegasi jurnalis Maroko yang dibiayai oleh pemerintah Israel adalah sebuah bentuk penghinaan dan memalukan.
"Sungguh memalukan bagi jurnalis, profesional media, intelektual atau elit mengunjungi entitas Zionis yang diselenggarakan oleh pemerintah Israel. Kami tidak menentang kunjungan ke Palestina untuk melakukan liputan dan kepentingan opini publik, tetapi ketika Kementerian Luar Negeri Israel membayar biaya perjalanan dan akomodasi, ini termasuk dalam penghinaan terhadap jurnalis Maroko, ujar Al-Baqali, dilansir Middle East Monitor, Jumat (26/11).
Al-Baqali menyampaikan pernyataan setelah otoritas penyiaran resmi Israel mengumumkan bahwa, delegasi Maroko berkunjung ke Israel pekan lalu. Kunjungan ini merupakan undangan dari Kementerian Luar Negeri. Delegasi Maroko berada di Israel selama enam hari. Israel mengatakan, delegasi Maroko terdiri dari media dan perwakilan masyarakat sipil. Namun Israel tidak menyebutkan nama-nama anggota delegasi tersebut.
Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, delegasi Maroko yang berkunjung ke Israel diantaranya, mantan anggota parlemen Naima Farah. Dia merupakan mantan anggota biro politik partai Majelis Nasional Bebas, dan koresponden untuk surat kabar partai dari Casablanca. Pejabat yang bertanggung jawab atas Kantor Penghubung Israel di Maroko, David Govrin, mengatakan, dia menerima delapan orang delegasi Maroko sebelum berangkat ke Israel.
"Kunjungan ini untuk memperkuat dan memperkuat kerja sama budaya, media dan sosial antara Maroko dan Israel," kata Govrin.
Sementara itu, koordinator Otoritas Maroko untuk Dukungan Masalah Bangsa, Abdel Samad Fathi, mengatakan, Israel telah menjadikan Maroko pintu gerbang dan penyeberangan untuk ambisinya di negara-negara Maghreb dan di seluruh Afrika. Karena Israel ingin berperang dengan proxy di poros aliansinya.