Selasa 30 Nov 2021 10:13 WIB

Buntut Panjang Komentar Anti-Muslim Anggota Kongres AS

Lauren Boebert dan Ilhan melakukan panggilan telepon yang tidak produkftif.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Muslim Anggota Konggres AS, Ilhan Omar.
Foto:

Lantas, setelah ramai komentar atas kejadian tersebut, Boebert menyampaikan permintaan maaf di akun Twitter pribadinya, Sabtu (27/11). Ia mengatakan, "Saya meminta maaf kepada siapa pun di komunitas Muslim yang tersinggung dengan komentar saya terhadap anggota Kongres Omar. Saya telah menghubungi kantornya untuk berbicara secara langsung. Ada banyak perbedaan kebijakan yang perlu menjadi fokus kita, tanpa gangguan yang tidak perlu ini".

Ia lantas mengunggah sebuah video di akun Instagram yang berisi rangkuman percakapannya dengan Omar, Senin (29/11). Ia mengatakan sebagai seorang wanita Kristen yang kuat dan sangat menghargai iman, sia tidak pernah ingin apa pun yang ia katakan menyinggung agama seseorang.

"Jadi saya mengatakan itu padanya. Bahkan setelah saya mengeluarkan pernyataan publik, dia (Omar) mengatakan masih menginginkan permintaan maaf di publik, karena apa yang telah saya lakukan tidak cukup baik,” tulisnya.

Boebert melanjutkan dengan menambahkan dia menolak membuat permintaan maaf publik secara langsung kepada perwakilan Minnesota. Sebaliknya, ia menuntut Omar meminta maaf atas retorika anti-Amerika, antisemit, anti-polisi. Setelahnya, Perwakilan Omar disebut menutup teleponnya

Dalam pernyataannya di hari yang sama, Omar menuntut pemimpin minoritas DPR Republik, Kevin McCarthy, agar benar-benar meminta pertanggungjawaban dari partainya. Ia menuduh Partai Republik memiliki kefanatikan dan kebencian arus utama.

Seruan itu telah digaungkan oleh Demokrat senior lainnya, termasuk ketua DPR, Nancy Pelosi. Pelosi mengeluarkan pernyataan bersama pada akhir pekan yang berbunyi, “Rasisme dan kefanatikan dalam bentuk apa pun, termasuk Islamofobia, harus selalu dipanggil, dikonfrontasi dan dikutuk di mana pun itu ditemukan".

Kemungkinan peluang bagi Partai Republik untuk mengambil tindakan terhadap Boebert sangat kecil. Hal ini mengingat popularitasnya dengan basis dan cengkeraman kuat yang dimiliki Trump di partai itu, terlebih spekulasi mengenai ambisi Gedung Putih mantan presiden ini terus meliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement