Selasa 30 Nov 2021 16:37 WIB

Generasi Muda NU Gelar Mudzakarah Nasional

Mudzakarah Nasional mendiskusikan keberperanan NU di tengah perubahan masyarakat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Sekretaris Jenderal Majelis Alumni IPNU  Asrorun Ni’am Sholeh
Foto:

Mudzakarah Nasional yang  bertema ‘Menuju Satu Abad NU: Konsolidasi Kader Muda NU dalam Meneguhkan Perkhidmatan untuk Peradaban Dunia ini juga mendiskusikan keberperanan NU di tengah perubahan masyarakat. NU juga perlu mengantisipasi dan mengadaptasi perubahan masyarakat yang begitu akseleratif.

"Sehingga pengelolaan organisasi harus didesain di tengah masyarakat yang berubah seperti hari ini,” kata Kiai Ni’am 

Era digital telah mendisrupsi tatanan masyarakat, termasuk pengelolaan organisasi. Untuk itu, muktamar perlu merumuskan redesain khidmah organisasi  di tengah masyarakat yang berubah.   

“Dengan demikian, keberadaan organisasi NU ini kompatibel atau sejalan dengan perubahan masyarakat yang akseleratif hari ini. Karena khittah kelahiran NU itu kan sebagai respons dari perubahan, bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga masyarakat global,” ungkap Kiai Ni’am yang juga Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.  

Selain merumuskan gagasan pada aspek pendidikan dan perkhidmatan, MA IPNU juga mendorong agar muktamar merumuskan desain besar dalam menyiapkan rijalul ishlah atau aktor-aktor perubahan sosial. Hal ini dimulai dari penyiapan kader muda NU yang sudah banyak berperan di ruang-ruang publik. 

“Panen sumber daya muda NU perlu dikonsolidasikan dan juga dikelola secara baik dalam rumah besar NU. Jadi (pertemuan) ini adalah upaya merumuskan kontribusi gagasan dan pemikiran untuk perkhidmatan NU di satu abad berikutnya,” katanya. 

Hadir pula untuk memantik diskusi dalam forum Mudzakarah ini  Ketua PBNU yang juga Ketua SC Muktamar Muhammad Nuh, Bupati Banyuwangi dua periode Abdullah Azwar Anas, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Ali Ramdhani, dan Kepala Pusat Data dan Informasi Kemdikbud Hasan Chabibie. 

Pertemuan ini dihadiri oleh alumni IPNU se-Indonesia. Pertemuan dilakukan secara hybrid, diikuti sebanyak 150 orang. Hasil mudzakarah menjadi salah satu masukan bagi penyiapan materi muktamar.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement