IHRAM.CO.ID, Dr Ali Muhammad ash-Shalabi dalam Ad-Daulah al-`Utsmaniyyah(2003), kemenangan Alp Arslan dalam Perang Manzikert adalah peristiwa yang luar biasa. Hal itu tidak hanya disebabkan fakta bahwa sekitar 20 ribu prajurit berbalik unggul melawan 200 ribu pasukan Romawi.
Sejak saat itu, pengaruh Bizantium di Asia Kecil atau Anatolia menyusut drastis. Kalangan sejarawan menyebut Pertempuran Manzikert sebagai awal dari Turkifikasi (Turkification) Anatolia. Puncaknya, Konstantinopel jatuh ke tangan daulah Turki Utsmaniyah pada 1453 M.
Ash-Shalabi mengatakan, Alp Arslan merupakan seorang pemimpin Muslim yang menunjukkan banyak keteladanan. Sosok yang bernama asli Muhammad bin Dawud Chagri itu mencintai rakyatnya. Begitu pula, umat pun menghormati dan mematuhi kebijakan-kebijakannya.
Salah satu karakteristiknya ialah peduli pada kaum fakir dan miskin. Sedekah adalah ibadah yang sangat digemarinya. Tiap bulan suci Ramadhan, Alp Arslan bersedekah sebanyak 15 ribu dinar. Di tempatnya bekerja ada sekian nama orang melarat yang senantiasa ia santuni.
Karena menjauhi sifat serakah, kepemim pinannya pun menimbulkan rasa keadilan di tengah rak yat. Bahkan, sebut ash-Shalabi, pada masa pemerintahan sang sultan kriminalitas tidak marak terjadi atau bahkan tidak terasa sama sekali. Hukum tegak tanpa pandang bulu, sehingga membuat para pejabat takut untuk mencari-cari celah korupsi.