Yang ditimbang adalah amal perbuatan, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Ishak Az-Zajjaj, "Telah sepakat ahlu sunnah tentang adanya timbangan itu, dan amal perbuatan hamba itulah yang ditimbang di akhirat nanti. Timbangan itu mempunyai lidah dan dua daun neraca timbangan."
Pernyataan Abu Ishak ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, "Diletakkanlah timbangan-timbangan itu di hari Kiamat, maka ditimbanglah amal kebaikan dan amal kejahatan. Barang siapa lebih berat timbangan kebaikannya dari timbangan kejahatannya, sekali pun seberat butir biji, maka masuklah ia ke dalam surga, dan barang siapa timbangan kejahatannya lebih berat dari timbangan kebaikannya, sekalipun seberat butir biji masuklah ia ke dalam neraka." (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Jabir r.a.)