Rabu 01 Dec 2021 19:59 WIB

Babak Baru Ketegangan Rusia dan Ukraina

Hubungan Ukraina dan Rusia memburuk sejak anekasasi Rusia atas Krimea.

Rep: Fergi Nadira, Dwina Agustin, Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Pasukan terjun payung Angkatan Darat Rusia berbaris selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Pejabat Ukraina dan Barat khawatir bahwa penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dapat menandakan rencana Moskow untuk menyerang bekas Sovietnya tetangga.
Foto:

Sejumlah laporan media massa menuliskan, Rusia gerah dengan aktivitas Pakta Atlantik Utara (NATO) di Laut Hitam. Kapal induk Armada Keenam AS USS Mount Whitney memasuki Laut Hitam. Rusia kemudian menerbangkan pesawat pengintai di dekat Krimea.

Moskow berulang kali mengecam kegiatan NATO di Laut Hitam yang menyebutnya sebagai provokasi untuk memicu ketegangan. Belum lama ini Presiden Vladimir Putin menyebut latihan itu mengganggu stabilitas dan berbahaya.

"Sekarang, Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya melakukan latihan yang tak terjadwal, saya ingin menggarisbawahi latihan yang tidak terjadwal di perairan Laut Hitam. Dan tidak hanya formasi kelompok kapal yang dibentuk, tetapi juga penerbangan strategis sedang dilakukan dan digunakan dalam latihan," kata Putin seperti dikutip laman Sputnik, Ahad (14/11).

"Saya harus mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan kami juga mengusulkan untuk mengadakan latihan sendiri yang tidak direncanakan di area yang sama, tetapi saya percaya bahwa ini tidak tepat dan tidak perlu untuk lebih meningkatkan situasi di sana," ujarnya menambahkan.

Terpisah, intelijen Ukraina memperkirakan, Rusia bersiap untuk melakukan serangan pada awal tahun depan. Kepala badan intelijen pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan, Moskow telah mengumpulkan lebih dari 92 ribu tentara di perbatasan.

“Serangan seperti itu kemungkinan akan melibatkan serangan udara, artileri dan serangan lapis baja diikuti oleh serangan udara di timur, serangan amfibi di Odessa dan Mariupul, serta serangan yang lebih kecil melalui negara tetangga Belarusia,” kata Budanov, dilansir Alarabiya, Senin (22/11).

Budanov memperkirakan, Rusia mempersiapkan serangan pada akhir Januari atau awal Februari. Budanov mengatakan, Rusia kemungkinan akan mempersiapkan serangan yang lebih besar dari sebelumnya.

“Serangan yang sedang dipersiapkan Rusia akan jauh lebih menghancurkan daripada serangan dalam konflik yang dimulai pada 2014, yang telah menewaskan sekitar 14 ribu warga Ukraina,” ujar Budanov.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement