IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pengiriman pekerja rumah tangga (PRT) asal Filipina ke Arab Saudi mengalami penundaan. Hal ini menyusul keputusan yang diambil oleh Kementerian Tenaga Kerja Filipina, sebagaimana dilansir dari laman Gulf News, Senin (6/12).
Seorang sumber di Kantor Perekrutan Saudi menyampaikan telah menerima surat dari kedutaan Filipina pekan lalu. Surat tersebut memberitahu tidak akan ada penerimaan aplikasi baru untuk perekrutan pekerja rumah tangga dari Filipina.
Kedutaan Filipina di Saudi menyatakan penangguhan tersebut dikarenakan adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja Filipina yang mengatur hubungan kontrak antara pekerja rumah tangga Filipina dan majikan asing mereka.
Namun, Kantor Perekrutan Saudi tidak menerima perincian lebih lanjut tentang peraturan yang diubah dan syarat serta ketentuan untuk perekrutan pembantu rumah tangga dari Filipina. Saleh Al Qahtani, dari kantor perekrutan Saudi, mengatakan, penghentian sementara ini akan secara langsung mempengaruhi biaya perekrutan pekerja rumah tangga Filipina yang lamarannya telah diproses dan yang telah berada di kerajaan.
Keputusan Filipina hanya akan menunda kedatangan pekerja rumah tangga yang sebetulnya sudah direkrut. Al Qahtani juga menyebut adanya kendala dalam proses perekrutan tersebut, karena tidak adanya fasilitas online terkait perekrutan pekerja Filipina.
"Kantor rekrutmen lokal perlu pergi secara pribadi ke kedutaan Filipina di Riyadh untuk melakukan pembayaran biaya prosedur rekrutmen tanpa adanya alat pembayaran elektronik atau transfer bank," kata dia.
Total biaya untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga Filipina berkisar antara SR 20 ribu dan SR 23 ribu, termasuk pajak, dan biaya Musaned sebesar 2,4 persen sebagai biaya administrasi dari nilai kontrak.