Selasa 14 Dec 2021 05:35 WIB

Kisah Haji Raja Mali, Mansa Musa yang Bagi-Bagi Emas di Mesir

Raja Mansa Musa diuji keimanannya setelah melaksanakan haji. 

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Kisah Haji Raja Mali, Mansa Musa yang Bagi-Bagi Emas di Mesir.
Foto:

Istri tertuanya juga dihormati dan ditakuti, dan para penguasa dari berbagai kota memberikan penghormatan kepadanya. Namun, Ibnu Batutah mencatat di istana Mansa Musa, syariat Islam tentang pernikahan tidak dipraktikan. 

Dia mencatat Ibnu Amir Hajib, seorang anggota pengadilan Mamluk, mencatat bagaimana Mansa Musa dengan ketat menjalankan sholat dan mengetahui Alquran, tetapi mempertahankan kebiasaan jika salah satu rakyatnya memiliki seorang putri cantik, dia membawanya ke tempat tidur raja tanpa pernikahan

Ibnu Amir Hajib memberi tahu Mansa Musa bahwa ini tidak diizinkan menurut hukum Islam, dan Mansa Musa menjawab, “Bahkan kepada raja pun tidak?” Ibnu Amir Hajib berkata, “Bahkan kepada raja pun tidak.” 

Sejak saat itu Mansa Musa menahan diri dari praktik tersebut. Haji Mansa Musa memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan Islam di Mali dan persepsi Mali di seluruh Afrika dan Eropa. 

Dia kemudian ditemani kembali ke Mali oleh seorang arsitek Andalusia yang dikatakan telah merancang masjid di Timbuktu. Ia juga mengajak kembali empat orang keturunan Nabi SAW agar negeri Mali diberkahi jejak kaki mereka. Menurut Levtzion, ziarah Mansa Musa tercatat di banyak sumber, baik Muslim maupun non-Muslim dan dari Afrika Barat dan Mesir.

Mali juga muncul di peta orang-orang Yahudi dan Kristen di Eropa. Di Mali, Musa dikenal karena membangun masjid dan mengundang cendekiawan Islam dari seluruh dunia Muslim ke kerajaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement