IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Cinta dunia pada akhirnya akan membutakan hatinya sehingga lalai terhadap akhirat. Namun, ada juga mencintai dunia yang dibenarkan agama.
Dikutip dari buku "Tuntunan Generasi Muda" terbitan Risalah Nur, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan bahwa mencintai dunia harus disertai dengan perenungan dan tafakkur.
"Cintamu kepada dunia dalam bentuk yang dibenarkan agama, yakni yang disertai perenungan dan tafakkur terhadap dua aspek keindahannya: sebagai ladang akhirat dan sebagai cermin yang menampakkan manifestasi Asmaul Husna," jelas Nursi.
Menurut dia, hasil ukhrawi dari cinta tersebut adalah akan diberi surga seluas dunia ini. Tetapi, ia tidak fana seperti dunia, melainkan kekal abadi. "Nama-nama-Nya yang engkau lihat bayangannya yang lmah di dunia, akan diperlihatkan dalam bentuk yang paling mengagumkan di cermin-cermin surga," kata Nursi.
Lebih lanjut, Nursi menjelaskan bahwa kecintaan pada dunia sebagai ladang akhirat, yakni dengan memandang dunia sebagai lahan yang sangat kecil untuk menumbuhkan sejumlah benih di mana ia akan tumbuh menjadi sejumlah cabang di akhirat dan akan berbuah di sana.