Kamis 16 Dec 2021 01:28 WIB

Menumbuhkan Jenggot, Bagaimana Hukumnya?

Banyak kalangan non-Muslim yang mengira pria berjenggot identik dengan muslim.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Pria berjenggot. (Ilustrasi)
Foto: EPA/FAROOQ KHAN
Pria berjenggot. (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Banyak kalangan non-Muslim yang mengira pria berjenggot identik dengan muslim. Namun, benarkah menumbuhkan jenggot adalah kewajiban pria muslim?

Melansir laman aboutislam.net, Rabu (15/12), Ulama Kanada Syekh Ahmad Kutty menjelaskan menumbuhkan jenggot adalah sunnah Nabi. Ini juga merupakan salah satu warisan besar yang diwarisi dari semua nabi dan rasul Allah sebelumnya.

Baca Juga

Sebuah hadits riwayat Muslim disebutkan,

 عَنْ ابْنِ عُمَرَ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى

Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot.

"Oleh karena itu sebagian besar ulama masa lalu menyatakan bahwa menumbuhkan janggut adalah wajib bagi laki-laki. Dari dalil diatas juga menjelaskan bahwa tidak ada seorang muslim pun yang boleh menganggap enteng masalah jenggot,"kata Syekh Kutty,

Pada saat yang sama, kata dia, juga harus menyatakan dengan tegas bahwa seseorang tidak boleh menyimpulkan dari apa yang telah dikatakan sebelumnya bahwa menumbuhkan janggut dalam Islam memiliki makna keagamaan yang sama dengan ritual-ritual lain yang ditentukan. Hal ini tidak terjadi.

"Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita tidak boleh mengucilkan laki-laki yang tidak berjenggot dan juga tidak boleh mempertanyakan keyakinan dasar mereka,"ujar dia.

"Karena jenggot tidak diragukan lagi merupakan sunnah yang agung, setiap pria muslim harus mencoba mempraktikkan sunnah ini sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan meminta hamba Nya di luar kemampuan,"kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement