Jumat 17 Dec 2021 05:34 WIB

60 Persen Artikel Media Inggris Gambarkan Islam secara Negatif

Satu dari lima artikel media Inggris kaitkan agama dengan terorisme atau ekstremisme.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Dunia jurnalistik (ilustrasi).
Foto:

Direktur Pusat Pemantauan Media MCB, Rizwana Hamid, mengatakan laporan terbaru ini tidak berusaha untuk menyalahkan surat kabar atau penyiar mana pun, atau pada jurnalis atau reporter individu mana pun. Namun, ia menyebut sudah waktunya bagi industri media untuk mengakui, kadang kala atau seringnya, ketika menyangkut tentang Muslim dan Islam berita yang mereka buat, salah.

“Pekerja profesional media harus menyambut baik pengawasan ini dan menerapkan rekomendasi yang ada, untuk meningkatkan standar jurnalistik,” ucap Hamid.

Studi tersebut juga memberikan rekomendasi publikasi media ke depan. Salah satunya, menghindari menghubungkan Muslim dengan kejahatan, terorisme atau ekstremisme, kecuali ada alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukannya.

Laporan tersebut juga mendorong lebih banyak keragaman di ruang redaksi, serta bagi wartawan diharapkan dapat menyadari dan merenungkan potensi bias yang ada.

Penulis laporan tersebut, jurnalis Faisal Hanif, mengatakan meskipun Muslim maupun Islam tidak boleh kebal dari kritik atau penyelidikan, jika diperlukan, ia berharap laporan ini dilakukan secara adil dan hati-hati, tanpa menggunakan kiasan usang dan generalisasi.

“Studi ini berharga, baik bagi komunitas akademik, dan terlebih lagi bagi ruang redaksi dan jurnalis. Dalam beberapa hal, ini akan meningkatkan pelaporan dan liputan Muslim dan keyakinan mereka di tahun-tahun mendatang," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement