IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono menyebut pemerintah Indonesia memutuskan menunda keberangkatan umroh. Rencana awal, untuk pertama kalinya Indonesia kembali memberangkatkan jamaah pada 23 Desember.
"Info terakhir barusan bahwa umroh tanggal 23 Desember ditunda sampai dengan Januari," ujar dia dalam pesan yang diterima Republika, Jumat (17/12).
Ia menyebut keputusan ini diambil berdasarkan arahan Menteri Agama. Namun ia tidak tahu persis alasannya dan meminta untuk langsung melakukan konfirmasi dengan Kementerian Agama.
Namun, ada kemungkinan hal ini dilakukan mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo, untuk menunda segala rencana atau kegiatan bepergian ke luar negeri.
Awalnya, Konjen Eko menyebut sejauh ini tidak ada perubahan rencana keberangkatan jamaah umroh. Sebanyak 363 jamaah akan diberangkatkan pada 23 Desember.
"Mereka adalah pengurus travel, dengan harapan bisa memahami prosedur yang berlaku (di Saudi) untuk edukasi ke jamaahnya kemudian," ucapnya.
Meski telah ditemukan kasus Omicron di Indonesia, pihak Kerajaan Arab Saudi sama sekali tidak mengubah kebijakan yang ada. Di Saudi pun dikatakan sudah ditemukan kasus serupa.
Namun demikian, Kerajaan Saudi memutuskan untuk menutup pintu masuk dan keluar ke beberapa negara Afrika Selatan. Keputusan ini diambil tak lama berselang sejak WHO mengumumkan adanya varian Covid-19 baru tersebut.
Terkait persiapan integrasi data jamaah dengan aplikasi milik Kementerian Kesehatan Saudi, Konjen Eko menyebut sudah cukup baik meskipun belum sempurna. Integrasi dilakukan antara aplikasi Tawakkalna dengan Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), yang mengambil data dari Peduli Lindungi.
"Intinya, visa sudah bisa keluar dan sertifikat vaksin sudah bisa dibaca oleh petugas Saudi. Jadi insya Allah jamaah kita sudah bisa mulai umroh nanti," kata Konjen Eko.