IHRAM.CO.ID, PESHAWAR -- Taliban Pakistan mengatakan sebuah drone menyerang rumah di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan tapi rudal yang ditembakan gagal meledak. Sumber mengatakan serangan itu tampaknya mengincar petinggi Taliban Pakistan.
Salah satu petinggi Taliban mengatakan drone melepas tembakan rudal ke sebuah hujra atau rumah tamu di sebuah komplek yang ditempati pemimpin senior gerakan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP) Maulvi Faqir Mohammad.
"Sekitar pukul 03:30 siang tiba-tiba sebuah drone muncul di langit, kami khawatir dan menyarankan Maulvi Faqir ke tempat yang aman tapi ia menolaknya dan mendebat tidak mungkin bersembunyi di siang hari," kata seorang petinggi TTP yang tidak bersedia disebutkan namanya, Jumat (17/12).
Sekitar satu jam kemudian ketika Faqir Muhammad meninggalkan rumahnya untuk mengunjungi rumah tamu, rudal ditembakan.
"Ia berada sekitar tiga meter dari ruang hujra ketika drone menembakan satu rudal dan menghantam ruangan yang sama, untungnya rudal tidak meledak dan ia dan orang-orang di sekitarnya tetap aman," kata sumber.
Faqir Mohammad merupakan mantan wakil pemimpin TTP yang menghabiskan delapan tahun di Penjara Bagram, Afghanistan sebelum ia dibebaskan Taliban Afghanistan. Setelah kelompok itu menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus lalu.
Upaya pembunuhan ini dilakukan setelah perundingan untuk menyepakati gencatan senjata permanen antara TPP dan pemerintah Pakistan gagal pekan lalu. Karena gerakan milisi bersenjata itu menolak memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari.
Selama bertahun-tahun TPP berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah di Islamabad. TPP terpisah dari Taliban Afghanistan tapi anggota dan pemimpin seniornya sudah lama dikenal sebagai tempat perlindungan dari wilayah keras di perbatasan timur Afghanistan.