IHRAM.CO.ID, SRINAGAR—Masjid Jamia, masjid agung di Srinagar, menjadi salah satu bangunan bersejarah dan ikonik di kota yang terletak di utara India itu.
Masjid berusia 600 tahun dan dapat menampung 33 ribu jamaah ini rutin menjadi tempat berkumpulnya ratusan Muslim untuk sholat harian, mingguan, hingga tahunan.
Namun, pihak berwenang India justru melihat masjid itu sebagai tempat yang bermasalah, dan dianggap sebagai sumber protes dan bentrokan yang menentang kedaulatan pemerintah atas Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal (IIOJ&K) oleh India.
Sementara bagi Muslim Kashmir, masjid ini adalah tempat suci dimana mereka dapat dengan bebas melaksanakan kewajiban agamanya dan menyuarakan pendapat mereka secara bebas.
Karena perselisihan rumit ini, masjid megah ini terpaksa ditutup selama dua tahun terakhir, dimana gerbang utama masjid terlihat tergembok. Ulama dan imam utama masjid juga telah dilarang beraktivitas di masjid.
Penutupan paksa ini telah menuai kemarahan umat Muslim setempat. Bashir Ahmed (65), seorang pensiunan pegawai pemerintah yang telah menjadi jamaah reguler masjid selama lima dekade terakhir, mengatakan, penutupan ini menghadirkan kekosongan dalam hidupnya.
“Ada perasaan terus-menerus mengganggu, seperti ada sesuatu yang hilang dalam hidup saya,” kata dia.
Di masa lalu, para pejabat mengatakan pemerintah terpaksa menutup masjid karena komite manajemennya tidak dapat menghentikan protes anti-India di tempat itu.
Sumber: thenews