Senin 20 Dec 2021 09:14 WIB

Arab Saudi Belum Terbitkan Izin Cium Hajar Aswad

Namun, jamaah bisa menyentuh hajar aswad berkat teknologi virtual reality.

Rep: Mabruroh/Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Belum Terbitkan Izin Cium Hajar Aswad. Umat Islam mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo/ca
Arab Saudi Belum Terbitkan Izin Cium Hajar Aswad. Umat Islam mencium Hajar Aswad di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengatakan belum menerbitkan izin untuk mencium hajar aswad di Makkah. Kementerian juga mengatakan belum ada layanan yang ditambahkan pada aplikasi Eatmarna untuk memesan janji mencium Hajar Aswad.

Kementerian menekankan prospek mengizinkan ritual mencium Hajar Aswad tunduk pada peraturan Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci. "Juga tidak akan ada izin untuk masuk ke dalam Ka'bah Suci," kata sumber kementerian dilansir dari Saudi Gazette, Senin (20/12).

Baca Juga

Sebelumnya, kementerian mengumumkan akan ada opsi pada aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna untuk memesan janji untuk mencium Hajar Aswad, menyentuh Rukun Yaman (Al-Rukn Al-Yamaani), dan melakukan sholat di Hijr Ismail, yang sebagian di antaranya adalah dianggap sebagai bagian dari Ka'bah Suci. 

Kementerian mengatakan pengaturan itu dilakukan setelah menambahkan ikon baru berjudul "Tawaf" pada aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna untuk mereka yang melakukan tawaf untuk non-umroh. Kementerian juga membuat beberapa prosedur dengan mengajukan proposal untuk memanfaatkan penghalang yang tersedia di mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah) untuk mengatur masuk dan keluar sehingga memungkinkan peziarah dan jamaah lainnya mencium Hajar Aswad.

Arab Saudi telah meluncurkan inisiatif yang memungkinkan umat Islam menyentuh Hajar Aswad atau batu hitam di Ka'bah di Makkah secara virtual melalui teknologi Virtual Reality (VR) atau realitas maya. Inisiatif Batu Hitam Virtual ini diciptakan oleh Kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdul Rahman Al Sudais.

"Kami memiliki situs keagamaan dan sejarah yang hebat yang harus kami digitalkan dan komunikasikan kepada semua orang melalui sarana teknologi terbaru," kata Sheikh Sudais, dikutip dari Gulf News, Rabu (15/12).

Kemudian, ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan simulasi virtual untuk mensimulasikan sebanyak mungkin indera, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan bahkan penciuman. Selama ritual ziarah ke Makkah atau haji, salah satu dari lima rukun Islam adalah mengelilingi Ka'bah tujuh kali dan pada akhir ritual masing-masing mereka mencoba menyentuh hajar aswad.

Ia menambahkan hal ini telah dipromosikan pada saat Arab Saudi sedang mengembangkan serangkaian proyek penting yang berkaitan dengan realitas virtual dan kecerdasan buatan terutama ditujukan untuk membuat kota pintar.

Inisiatif ini terdiri dari simulasi situs ziarah utama Muslim di Makkah yang mulai sekarang dapat dikunjungi dari rumah berkat virtual reality. Dengan cara ini, Ka'bah dapat dilihat dan disentuh secara virtual dari rumah. Hajar aswad itu tertanam di Ka'bah dan dianggap oleh umat Islam sebagai pecahan surga.

https://saudigazette.com.sa/article/614918/SAUDI-ARABIA/Ministry-of-Hajj-No-appointments-to-kiss-Black-Stone

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement