REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Ahad (19/12) membentuk dana perwalian kemanusiaan untuk Afghanistan. Dana ini bertujuan membantu jutaan orang warga Afghanistan yang menghadapi kelaparan di tengah musim dingin.
Dana perwalian ini diumumkan Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi. Dana tersebut akan didirikan di bawah naungan Bank Pembangunan Islam. Namun tidak diketahui berapa banyak dana yang akan dikumpulkan untuk membantu krisis kemanusiaan Afghanistan. Qureshi mengatakan, membuka saluran keuangan dan perbankan sangat penting bagi Afghanistan yang mengalami krisis ekonomi cukup parah.
"Karena ekonomi tidak dapat berfungsi dan orang tidak dapat terbantu tanpa sistem perbankan," ujar Qureshi.
Di luar bantuan langsung, Afghanistan membutuhkan bantuan untuk memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang. Afghanistan menghadapi krisis ekonomi dan bencana kemanusiaan sejak Taliban kembali berkuasa. Amerika Serikat telah membekukan sebagian besar aset Afghanistan senilai miliaran dolar. Selain itu, pendanaan internasional ke Afghanistan juga telah dihentikan.
Pakistan telah berada di garis depan dalam mendesak keterlibatan dunia untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan. Qureshi telah memperingatkan kehancuran total di Afghanistan akan merugikan upaya untuk memerangi terorisme dan memicu eksodus besar-besaran.
"Pengungsi akan menjadi migran ekonomi, yang berarti mereka tidak ingin tinggal di negara tetangga Pakistan dan Iran, tetapi akan mencoba mencapai Eropa dan Amerika Utara," ujar Qureshi.
Qureshi juga memperingatkan jika warga Afghanistan dibiarkan tanpa bantuan, maka kelompok-kelompok militan seperti Alqaidah dan afiliasi ISIS regional akan berkumpul kembali. Mereka akan berkembang di tengah kekacauan.