IHRAM.CO.ID, JAKARTA –-- Muhammad Husain Haekal dalam buku Umar bin Khattab menyampaikan, yang membedakan Sayyidina Umar bin Khattab kala kecil dengan kawanan seusianya adalah ia sempat belajar membaca dan menulis. Hal ini jarang sekali terjadi di kalangan anak-anak kaum Quraisy pada masa itu.
Dari semua suku Quraisy ketika Nabi diutus, hanya 17 orang yang pandai membaca dan menulis. Sehingga Sayyidina Umar kecil merupakan orang yang cukup istimewa yang mampu belajar baca-tulis meski bukan berasal dari keluarga kaya raya.
Pada masa jahiliyah, orang-orang Arab masa itu tidak menganggap bahwa pandai membaca dan menulis merupakan sebuah keistimewaan. Bahkan mereka justru menghindari dan menghindarkan anak-anak mereka dari belajar membaca dan menulis.
Beranjak remaja, Sayyidina Umar tampak berkembang lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak sebayanya. Beliau lebih tinggi dan lebih besar. Bahkan ketika Auf bin Malik melihat orang banyak berdiri sama tinggi, hanya ada seorang yang tingginya jauh melebihi yang lain sehingga sangat mencolok. Dialah Sayyidina Umar kala remaja.
Secara fisik, Sayyidina Umar remaja memiliki kulit wajah yang putih agak kemerahan. Tangannya kidal dengan kaki yang lebar sehingga jalannya cepat sekali. Sejak muda beliau sudah mahir dalam berbagai jenis olahraga, seperti gulat dan menunggang kuda.