IHRAM.CO.ID,JEDDAH—Presiden Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Abdulaziz Al-Duailej mengatakan, selama 2020 mendatang 22 bandara di Saudi akan diserahkan ke Matarat Holding Company, anak perusahaan GACA. Sejauh ini total bandara di Kerajaan berjumlah 35 bandara, mencangkup bandara internasional, regional dan lokal.
“Privatisasi sedang dilaksanakan dengan penuh semangat di Kerajaan karena kami telah menempatkan bandara Abha di jalur privatisasi dan itu dalam studi teknis dan ekonomi akhir. Serupa dengan kasus bandara Taif dan Qassim, yang semuanya termasuk di antara proyek yang diusulkan untuk privatisasi,” kata kepala GACA itu dikutip di Saudi Gazette, Rabu (22/12).
“Sesuai arahan pemerintah, GACA akan diubah menjadi legislator dan regulator, dan semua pekerjaan konstruksi, operasi, dan pengelolaan akan dirujuk ke Matarat, kemudian ditransfer ke Dana Investasi Publik,” katanya menambahkan.
Mengacu pada peluang investasi di sektor tersebut, Al-Duailej mengatakan bahwa sektor penerbangan cukup menjanjikan dan peluang di sektor tersebut sangat banyak, baik di bidang penerbangan, bandar udara, pengoperasian dan pengelolaan bandar udara, maupun di bidang jasa penunjang antara lain perkapalan, katering, pemeliharaan dan jasa penanganan darat. Sektor ini kaya dan penuh dengan peluang investasi bagi investor lokal dan internasional, ujarnya.
Terkait jumlah aplikasi yang diajukan untuk penanaman modal di sektor tersebut, dia menyebut otoritas tersebut memiliki banyak aplikasi dalam berbagai tahapan kajian terkait pendirian bandara, layanan ground handling, perkapalan dan semua bidang yang terkait dengan sektor tersebut.
Patut dicatat bahwa Matarat, yang dimiliki oleh GACA, bertugas sebagai lembaga pembimbing dan pembimbing transformasi industri bandara dan rekan perusahaannya. Hal ini dipandu oleh nilai-nilai inti keandalan, keunggulan, dan aliansi untuk memastikan setiap bandara menjadi pintu gerbang ke pengalaman pelanggan yang inovatif dan tolok ukur manajemen global, serta mencapai efisiensi operasional dan peningkatan pendapatan.
Sumber: