REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan jumlah orang yang terinfeksi varian Omicron Covid-19 mengalami peningkatan. Terbaru, Kerajaan mencatat ada 524 infeksi kasus baru Covid-19, Senin (27/12).
Juru bicara Kementerian Perdagangan, Abdulrahman al-Hussein, mengatakan hanya orang-orang yang telah menerima dua dosis vaksin, ditambah suntikan //booster//, yang akan diizinkan memasuki fasilitas, pusat komersial, mal, restoran dan kafe. Keputusan tersebut akan berlaku efektif mulai Februari 2022.
Dilansir di Asharq Al-Awsat, Selasa (28/12), akses ke pusat komersial dan fasilitas utama sekarang dilakukan dengan memindai kode batang verifikasi otomatis. Setiap perusahaan diharuskan menyiapkan monitor untuk memastikan setiap pengunjung mengikuti aturan.
Al-Hussein juga memperingatkan agar setiap pihak mematuhi aturan atau langkah-langkah kesehatan yang telah ditetapkan. Di antaranya adalah mengenakan masker, memeriksa status kesehatan di aplikasi Tawakkalna dan mendisinfeksi semua permukaan, terutama troli dan keranjang belanja setelah digunakan.
"Tim pengawas di kementerian terus memantau kepatuhan terhadap langkah-langkah tersebut," ujar Hussein. Pada Desember, tercatat lebih dari 70.000 putaran inspeksi dilakukan, di mana lebih dari 700 pelanggaran terdeteksi.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Abdelali, mengatakan varian Omicron ini telah terdeteksi di hampir 115 negara di seluruh dunia.
Dia menekankan menangani pandemi membutuhkan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan. Salah satunya menerima dosis lengkap vaksin Covid-19, termasuk suntikan booster, serta menerapkan semua protokol yang baru-baru ini diumumkan oleh otoritas yang berwenang.
Adapun suntikan booster vaksin telah tersedia untuk masyarakat berusia 16 tahun ke atas, serta tiga bulan setelah mereka menerima suntikan kedua. Arab Saudi mencatat telah memberikan lebih dari 49.550.000 suntikan vaksin di 587 pusat vaksinasi. // Zahrotul Oktaviani