Kamis 30 Dec 2021 13:40 WIB

Seni Ukir Kayu yang Populer di Turki Setelah Masuknya Islam

Ukiran kayu memanifestasikan pentingnya sejarah di Turki bersama Kashmir

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Masjid Kayu di Turki
Foto: yenisafak.com
Masjid Kayu di Turki

IHRAM.CO.ID, ANKARA – Kerajinan Kashmir yang unik telah dilestarikan selama berabad-abad. Mulai dari sulaman hingga permadi, seni wilayah Kashmir menghadirkan perpaduan sempurna dari keberagaman budaya, tradisi, dan kepercayaan.

Di antara semua jenis kesenian yang paling populer di Turki adalah seni ukir kayu. Di Kashmir, orang lebih suka membangun rumah beton yang diisolasi dengan interior kayu untuk menjaga kehangatan selama musim dingin. Dekorasi rumah dibuat dan dipelihara sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan. Interior ruangan disusun menjadi tiga tahap, yaitu lantai kayu (lantai bawah ruangan), panel kayu (dinding samping ruangan) dan khatamband (dekorasi langit-langit). Kemudian detail ukiran dilakukan pada pintu dan jendela.

Orang-orang meningkatkan keindahan seni ukir dengan bantuan perkakas tangan yang tajam sehingga karya yang dihasilkan rumit dan indah. Ini pertama kali diperkenalkan oleh Mir Sayyid Ali Hamdani di lembah Kashmir dari Persia dengan pengrajin terampil abad ke-14.

Hamdani yang merupakan Muslim sufi berperan penting dalam menyebarkan Islam dan memperkenalkan banyak kerajinan ke Kashmir.  Dengan bantuan pengrajinnya, ia memberikan pengetahuan tentang ukiran kayu kepada penduduk setempat.

Kashmir dan Turki memiliki banyak kesamaan dalam aspek budaya. Dari karpet tenunan tangan hingga sulaman, banyak tradisi dan warisan seni dipertahankan secara serupa di kedua wilayah. Ukiran kayu juga memanifestasikan pentingnya sejarah yang cukup besar di Turki bersama dengan Kashmir.

Seni ukir kayu mendapatkan popularitas di kalangan orang Turki, terutama setelah masuknya Islam. Ukiran kayu dalam benda-benda dekoratif yang indah terlihat pada periode Seljuk dan Ottoman. Pada periode Seljuk, gaya dekoratif yang terdiri dari desain dan prasasti bunga dan geometris. Sementara pada periode Ottoman, kayu tidak hanya menghiasi benda-benda dekoratif tetapi juga arsitektur.

Ukiran kayu merupakan contoh terbaik dalam elemen dekoratif pada pintu dan daun jendela, mimbar, relung masjid, ornamen langit-langit, dan pagar balkon bersama dengan furnitur. Di Kashmir, teknik ukiran kayu juga digunakan untuk menghias interior rumah, terutama pintu dan jendela, fasad masjid, istana, rumah perahu, dan baru-baru ini di dalam kantor dan kamar hotel.

Sultan Ottoman Abdulhamid II merupakan sosok yang paling menghargai seni ukir kayu sekaligus ahli pemahat kayu. Karya pahatannya dikirim sebagai hadiah kepada politisi asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement