Ia mengatakan, yang kedua, desakan UNHCR kepada pemerintah Indonesia sebetulnya tidak perlu dilakukan. Ini mengesankan bahwa pemerintah dan bangsa Indonesia tidak peduli kepada masalah-masalah kemanusiaan. Jadi yang justru harus dilakukan oleh UNHCR saat ini adalah segera menyelesaikan para pengungsi Afghanistan yang sudah lama terkatung-katung di Indonesia.
Sudarnoto menegaskan, problem utama belum terselesaikan oleh UNHCR, membiarkan para pengungsi yang sudah ada di Indonesia dalam ketidak pastian. Mereka memiliki hak hidup yang wajar, karena itu hak-hak dasar mereka harus segera dipenuhi dengan cara segera mengirimkan ke negara-negara pemberi suaka politik.
"Membiarkan para pengungsi berlama-lama dalam ketidak pastian, sama saja membiarkan hak-hak hidup dan martabat mereka terlanggar. Dan ini sama saja membunuh mereka secara perlahan-lahan, membunuh harapan dan masa depan mereka. Selama UNHCR tidak menunjukkan keseriusannya dalam menyelesaikan soal pengungsi ini, maka akan datang gelombang pengungsi baru masuk ke perairan Indonesia, termasuk Rohingya," ujarnya.
Sudarnoto mengatakan, catatan ketiga, kuat kesan bahwa UNHCR sangat lamban menyelesaikan soal pengungsi Afghanistan. Sekarang Indonesia diminta untuk menerima beban pengungsi Rohingya.
Dia menegaskan, harusnya UNHCR jangan membebani pemerintah dan bangsa Indonesia dengan mendesak-desak agar pemerintah Indonesia segera menerima pengungsi Rohingya. Ini sikap yang tidak etis apalagi jelas UNHCR telah membiarkan pengungsi Afghanistan dalam keadaan sengsara di Indonesia.
"Pemerintah dan bangsa Indonesia Insya Allah akan memberikan bantuan melalui program kemanusiaan khususnya kepada para pengungsi. Akan tetapi UNHCR juga harus tunjukkan sikap yang bertanggung jawab dan profesional di mata bangsa Indonesia. Jangan lepas tangan, ini tidak etis membebani Indonesia," tegasnya.