Kamis 30 Dec 2021 19:19 WIB

 Jauhi Perbuatan Mubazir Dalam Merayakan Tahun Baru

Jauhi perbuatan yang mubazir dan kontraproduktif dalam merayakan tahun baru.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
muhasabah. Ilustrasi
Foto:

Fuad mengingatkan, kewajiban dan hak sebagai warga negara tidak boleh dipisahkan dari misi hidup beragama. Islam mengajarkan hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia yang seimbang, hablun minallah dan hablun minannaas.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengembangan Seni Budaya dan Peradaban Islam, Ustaz Jeje Zaenudin, mengatakan, pergantian tahun bagi siapapun tentu memiliki makna yang penting. Sebagaimana makna penting dari waktu itu sendiri. Karena pergantian tahun hakikatnya adalah pergantian waktu kehidupan dalam rentang satu tahun yaitu siklus dua belas bulan. 

"Bagi orang beriman bergantinya tahun berarti peringatan bahwa jatah umurnya di dunia telah berkurang satu tahun," kata Ustaz Jeje.

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) ini mengatakan, oleh sebab itu pergantian waktu seharusnya disikapi dengan muhasabah diri, mengevaluasi perjalanan hidup dalam setahun. Semua patut bersyukur jika dalam setahun yang dilalui dapat mengukir prestasi amal soleh lebih banyak dari kesalahan dan dosa.

Ia menambahkan, sebaliknya jika nihil prestasi amal soleh dalam satu tahun yang lalu, sepatutnya bersedih  dan menyesal telah menyia-nyiakan waktu yang sangat mahal itu. Di samping itu waktu yang telah digunakan itu harus dipertanggungjawabkan kepada  Zat pemilik waktu itu pada hari akhirat nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement