IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tipu daya iblis terhadap para pemimpin dan penguasa ada berbagai macam hal. Termasuk di antaranya menjadikan penguasa memandang baik penggunaan harta secara boros.
Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, Iblis menjadikan para penguasa memandang baik dalam penggunaan harta secara boros. Mereka menganggap harta tersebut boleh dikuasai sendiri.
Ini adalah talbis Iblis yang baru akan disadari dengan adanya kewajiban hajr (larangan bertransaksi) terhadap orang yang tidak mampu membelanjakan hartanya dengan sikap bijak.
Jika ketentuan itu saja berlaku, lantas bagaimana terhadap orang yang disewa untuk menjaga harta orang lain?
Seharusnya seseorang yang diamanahi harta tersebut hanyalah mendapatkan upah sesuai dengan pekerjaannya, sehingga dia tidak ada alasan untuk membelanjakan harta secara boros.
Ibnu Aqil rahimahullah berkata: “Diriwayatkan dari Hammad, seorang perawi syair, bahwa dia mengutarakan beberapa bait syair di hadapan Khalifah al-Walid bin Yazid. Lantas, al-Walid memberinya 50 ribu dan dua sahaya wanita.”
Ibnu Aqil menjelaskan: “Ini termasuk riwayat yang dinukil dalam konteks memuji mereka (para penguasa). Padahal, sebenarnya riwayat ini tergolong celaan terhadap mereka; karena yang bersangkutan itu telah menghambur-hamburkan harta yang berada di Baitul Mal kaum muslimin.”