Sabtu 01 Jan 2022 03:50 WIB

Mantan Presiden Afghanistan Salahkan Kesepakatan AS-Taliban

Ashraf Ghani salahkan kesepakatan AS dan Taliban yang sebabkan Afganistan runtuh

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto: EPA-EFE/NOUSHAD THEKKAYIL
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan kesepakatan Amerika Serikat (AS) dengan militan Taliban atas runtuhnya pemerintahannya. Ghani mengeklaim dirinya dijadikan kambing hitam setelah diam-diam melarikan diri dari negara itu.

Ghani dalam salah satu wawancara pertamanya sejak melarikan diri dari Afghanistan ke Uni Emirat Arab Agustus lalu mengungkap, dua faksi Taliban yang berbeda mendekat dari dua arah yang berbeda.

"Dan kemungiknan konflik besar-besaran di antara mereka yang akan menghancurkan kota berpenduduk 5 juta dan membawa malapetaka bagi orang-orang," ujarnya menjelaskan alasan mengapa melarikan diri seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (31/12).

Keluarnya Ghani dari Afghanistan yang tiba-tiba membuka jalan bagi kelompok tersebut. Ghani mengatakan, kesepakatan AS dengan Taliban mengarah pada kudeta dengan kekerasan, bukan kesepakatan politik atau proses politik. Dilaporkan juga bahwa dirinya pergi dengan koper berisi uang tunai jutaan dolar. Namun, Ghani mengaku kepada BBC bahwa dia tidak membawa uang ke luar negeri  

"Gaya hidup saya diketahui semua orang. Apa yang akan saya lakukan dengan uang itu?" ujarnya.

AS sedang menyelidiki tuduhan ini. Kesepakatan antara AS dan Taliban yang membuat negara paman Sam tersebut menarik pasukannya. Ini sebagai imbalan atas pembicaraan damai dengan pemerintah Ghani. Ghani mengatakan, inilah masalahnya.

"Alih-alih proses perdamaian, kami mendapat proses penarikan," ujarnya.

Dia mengeklaim, kesepakatan itu 'menghapus' dirinya dan pemerintahnya.

"Pekerjaan saya telah telah hancur. Nilai-nilai saya telah diinjak dan saya dijadikan kambing hitam," ujarnya.

Banyak orang Afghanistan, termasuk pejabat yang bekerja dekat dengannya sekarang menjuluki Ghani sebagai pengkhianat dan menyalahkannya atas jatuhnya Kabul.

Wakil Kepala Misi di Kedutaan Besar Afghanistan di Washington Abdul Hadi Nejrabi sebelumnya mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa mereka tidak memiliki kontak dengan Ghani sejak dia melarikan diri.

"Dan dia akan diperlakukan seperti Taliban (jika terjadi kontak). Pengkhianat rakyat Afghanistan," kata Nejrabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement