IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah masjid yang tengah dibangun di Issawiya, sebuah desa di Yerusalem Timur, dihentikan Israel. Polisi bersenjata Israel menerobos masuk area pembangunan masjid yang terletak di lereng timur Yerusalem dan memerintahkan penghentian proyek pembangunan.
Bagi penduduk desa yang berpenduduk sekitar 20.000 jiwa itu, kekuasaan Israel beserta seluruh pengawasan ketatnya telah menjadi ancaman nyata yang mengekang kebebasan mereka. Desa itu dilanda infrastruktur yang buruk, dimana seluruh akses penduduk kerap diselewengkan oleh polisi Israel, ditambah tingginya resiko penangkapan yang sewenang-wenang.
Penggerebekan dadakan di tengah malam, dimana pasukan Israel memaksa masuk rumah-rumah warga dan menangkap mereka dengan alasan yang tidak masuk akal, merupakan pemandangan yang tidak asing bagi warga desa ini. Sementara itu pihak Israel mengklaim bahwa aksi penggerebekan polisi ke lingkungan itu dimaksudkan untuk menjaga "hukum dan ketertiban”.
Penduduk dan kelompok hak asasi manusia dengan menggebu-gebu menegaskan bahwa penggerebekan itu ditujukan untuk memprovokasi konfrontasi dan telah menjadi teror yang menciptakan ketakutan bagi warga desa, khususnya anak-anak.