IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Setiap daerah miliki karakteristik umat yang berbeda. Artinya, setiap dai harus mengenali karakteristik umat dan menguasai peta jalan dakwah.
"Sehingga tidak ada lagi penceramah yang menyampaikan dakwah secara provokatif dan agitatif," kata Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Fuad Nasar dalam keterangan persnya, Rabu (5/12).
Fuad mengatakan, selain harus menguasai ilmu agama yang dalam, seorang dai juga harus memiliki ilmu komunikasi yang baik, dan memahami pengetahuan kemasyarakatan yang memadai. Menurut dia, apa yang disampaikan dai hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemajuan berpikir dan nalar masyarakat.
“Dalam menyampaikan konten dakwah, pendakwah harus menguasai ilmu komunikasi yang baik agar materi yang disampaikan tepat sasaran dan meminimalisir terjadinya bias dalam komunikasi dakwah,” ucap Fuad.
Selain itu, Fuad juga mengingatkan kepada juru dakwah untuk selalu mengajak dan menyerukan kebaikan, serta senantiasa tetap mendekatkan jiwanya kepada Allah Swt yang merupakan sumber ajaran kebaikan itu sendiri.
“Penceramah agama diharapkan selalu menjaga ‘satu kata dengan perbuatan’. Sebelum sukses membina umat hendaklah sukses membina diri sendiri terlebih dahulu,” kata Fuad.