Senin 10 Jan 2022 13:45 WIB

Tiru Cara Sahabat Mencari Ilmu

Para sahabat Nabi selalu berusaha mempelajarinya dengan cara yang benar.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Iman dan ilmu seperti fajar dalam kepemimpina. (ilustrasi).
Foto:

Para sahabat Nabi selalu berusaha mempelajarinya dengan cara yang benar dari Nabi, jika mereka tidak hadir, mereka akan mempelajarinya dari orang-orang yang ada di sekitar. Nabi memberi tahu mereka yang hadir di sekitar, biarkan mereka yang hadir mengajarkannya kepada mereka yang tidak hadir. 

Itulah dasar transmisi pengetahuan, sesuai  metode yang dilembagakan oleh Nabi adalah bahwa kita harus belajar dari yang berpengetahuan. Oleh karena itu, tugas kita untuk belajar agama dari mereka yang memenuhi syarat dan terlatih untuk menyampaikan. 

Ibnu Sirin berkata, "Ilmu ini (tidak terpisahkan dengan) agama,  perhatikan dari siapa kamu mempelajarinya!"

Jadi, sebelum memilih seorang guru, perlu bertanya, Apakah orang ini memenuhi syarat untuk mengajar? Apakah dia memiliki kemampuan untuk mengajar? Apakah dia juga orang yang berintegritas yang mempraktekkan apa yang dia ajarkan? Setelah memastikan fakta-fakta ini, seorang muslim dapat mempelajari secara langsung atau online.

Namun, belajar langsung dari guru adalah cara yang ideal. Dalam konteks ini, ada baiknya untuk merenungkan pernyataan Imam Malik berikut ini. "Saya mendengar tujuh puluh orang duduk di dekat pilar-pilar ini (dia berkata sambil menunjuk ke pilar-pilar masjid Nabi yang berbeda) semua orang akan berkata, Rasulullah bersabda demikian. Tapi saya tidak pernah repot-repot untuk mentransmisikan hadis dari mereka, bukan karena saya meragukan kesalehan mereka, tetapi karena mereka tidak ahli dalam hadits." 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement