Rabu 12 Jan 2022 16:28 WIB

Mengenal Nizam al-Mulk, Negarawan di Dunia Islam dan Turki

Nizam al-Mulk adalah salah satu negarawan terbesar di dunia Islam dan Turki.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Suasana pemerintahan Kesultanan Seljuk.
Foto:

Nizam al-Mulk secara nyata memerangi aliran-aliran sesat seperti Mu'tazilah dan Ismailisme sehingga menjadikan Sunni, yaitu akidah Ahl as-Sunnah, yang merupakan jalan Nabi Muhammad dan para sahabatnya, dominan di masyarakat. Bukunya tentang politik, senada, menunjukkan pentingnya akidah yang bersih dan benar, untuk kelangsungan hidup negara.

Sultan Mahmud menulis bahwa putranya Mesud, Sultan Tughrul dan Alp Arslan tidak memberi jalan kepada orang-orang Kristen, Zoroastrian, Syi'ah, Rafidis, dan Batiniyah untuk mencapai derajat dan diri mereka, dan bahwa orang-orang dari kepercayaan takhayul ini tidak memiliki keberanian atau keberanian untuk muncul. sebelum orang Turki. Kemudian beliau mengutip perkataan Sultan Alp Arslan berikut ini:

"Orang-orang Irak sebagian besar dari sekte yang buruk, agama yang buruk, keyakinan yang buruk dan merupakan pendukung Daylam (wilayah Iran di mana Nizari Ismailisme dominan). Permusuhan dan konflik antara Turki dan Daylam bukan milik hari ini. Suci dan Allah SWT, telah meninggikan orang Turki karena mereka menghantui Daylamites. Dengan rahmat Allah Yang Mahakuasa, orang Turki adalah agama yang murni. yurisprudensi). Selama mereka tidak berdaya melawan Turki, mereka menunjukkan kepatuhan. Jika kelemahan terjadi dalam urusan Turki, mereka mendapatkan kekuatan dan mencoba membalas dendam pada Turki." 

Meski kenegarawanannya berada di garis depan, Nizam al-Mulk juga seorang Hafiz, nama orang yang hafal Al-Qur'an, dan sarjana fiqih dan hadits. Ia mengambil pelajaran hadis dari ulama besar seperti al-Qusyairi. Dia mengumpulkan para cendekiawan terbesar saat itu di dewan sains yang dia dirikan di Rey dan Baghdad. Ia mendirikan madrasah, lembaga pendidikan tinggi, di berbagai kota dalam rangka memperkuat akidah Sunni dan melatih para pejabat yang dibutuhkan oleh negara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement