Mabroer mengatakan, anak-anak muda milenial sebelumnya sudah dilatih pemahaman islam moderat, tidak ke kiri maupun kanan. Setelah itu mereka juga diberikan ketrampilan jurnalistik dan fotografi. Untuk itu para Mujahid Digital bisa lebih aktif memproduksi konten.
"Ukuran berhasilnya itu relatif, membangkitkan kesadaran baru, dari Aceh sampai Papua. Cuma kesadaran perlu untuk dipupuk. Untuk 2022 program akan tetap ada pendampingan. Kemaren ada gagasan untuk pantau konten-konten hoaks, nanti akan dilibatkan di sana," kata dia.
Advertisement