IHRAM.CO.ID, CATTERICK -- Dua instruktur tentara Inggris telah dibebaskan setelah memanggil seorang prajurit pelatihan dengan sebutan "Paki Rambo" dan menyebut ayahnya adalah seorang pembom bunuh diri. Dua instruktur tersebut ialah Kopral Robert Mehers dan Sersan Christopher Tolley.
Keduanya diduga melakukan pelecehan rasial terhadap Rifleman Kasem Salem, seorang Muslim dari Mesir, saat menjalani pelatihan dasar di pusat pelatihan infanteri di Catterick, North Yorkshire.
Mehers dalam sidang pengadilan disebut memanggil Salem dengan "Paki Rambo", nama panggilan yang digunakan dalam film satir Four Lions, tentang sekelompok jihadis. Pengadilan juga menyebut bahwa Tolley diduga belajar bahasa Arab untuk memanggil "Ibumu pelacur" sehingga dia bisa menghina Salem dalam bahasa pertamanya.
Tolley diduga telah memberi tahu Salem bahwa ayahnya tidak diizinkan menghadiri parade karena dia mungkin seorang pembom bunuh diri dan mobilnya mungkin memiliki bom di dalamnya.
Salem, yang berusia 20 tahun, mengatakan kepada pengadilan di Bulford, Wiltshire, bahwa dia pindah ke Inggris untuk mengikuti jejak ayahnya ke militer tetapi merasa tersudutkan oleh pernyataan Mehers dan Tolley. Dia memulai pelatihannya pada April 2019 dengan 5 Senapan.
"Saya memutuskan untuk bergabung dengan tentara karena ayah saya dan ayahnya bertugas, jadi itu adalah tradisi. Saya sangat terbuka tentang agama, keyakinan, dan keluarga saya. Kami berbicara tentang kepercayaan dan budaya saya," kata Salem.