Lebih lanjut, ia menybeut kelompok pembenci ini takut jika Muslim Amerika akan menggunakan aktivisme politik, keterlibatan sipil dan pekerjaan hukumnya untuk memajukan keadilan di wilayah tersebut dan di seluruh dunia. Mitchell lantas menyebut mereka berhak merasa takut, karena itulah yang mereka lakukan dan akan terus diupayakan ke depannya.
Pada konferensi pers itu, CAIR mempresentasikan pernyataan dari kedua individu, serta menunjukkan bukti IPT membayar salah satu mata-mata untuk pekerjaan mereka, dokumen pajak yang menguraikan donor utama IPT, serta berkas yang disusun IPT tentang mantan Perwakilan, dan Jaksa Agung Minnesota saat ini, Keith Ellison.
Menurut sebuah laporan eksklusif tentang skandal di Washington Post, Tariq Nelson adalah orang yang mencatat komentar kritis yang dibuat Ellison tentang Israel pada penggalangan dana 2010.
Rekaman itu lantas dibocorkan oleh IPT dan digunakan oleh kelompok anti-Palestina untuk membantu menghalanginya menjadi ketua Komite Nasional Demokrat pada 2016.
Ellison sendiri tidak membahas dampak politik dari rekaman itu dalam komentarnya, tetapi dia mengakui masalah pengawasan Muslim adalah hal yang penting.
“Kebenaran tentang kampanye panjang disinformasi, memata-matai Muslim yang terlibat dalam aktivitas Amandemen Pertama yang sah, membayar orang puluhan ribu dolar untuk melakukan kampanye kotor berdasarkan penipuan, terus terungkap,” katanya.